Silahkan search di sini

Minggu, 02 Desember 2012

Ngotot Olahraga Malah Bikin Jantung Robek Lho

Jakarta, Terlalu banyak duduk telah terbukti merusak kesehatan tapi tak ada bedanya dengan terlalu ngoyo berolahraga. Alih-alih bikin panjang umur, olahraga dengan intensitas sedang seperti jogging justru bisa merusak jantung jika dilakukan secara berlebihan.

Hal ini diungkap dua dokter spesialis jantung dari AS setelah me-review beberapa studi tentang kondisi kesehatan para pelari. "Rutin melakukan aktivitas fisik sebenarnya bisa menambah usia Anda tapi kontrasnya berlari terlalu cepat, terlalu jauh dan terlalu sering akan mempercepat perjalanan seseorang mencapai akhir hidupnya."

Oleh karena itu dalam review yang dipublikasikan di jurnal Heart ini, kedua dokter yang bernama James O'Keefe dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute, Kansas City dan Carl Lavie John Ochsner Heart and Vascular Institute, New Orleans yang juga merupakan pecinta lari ini menyarankan agar orang-orang yang ingin berolahraga dengan giat sebaiknya membatasi aktivitasnya itu selama 30-50 menit perhari saja. Apalagi lari marathon yang sebaiknya dilakukan sekali seumur hidup atau kadang-kadang saja, bukannya rutin.

Pasalnya berolahraga secara intens selama lebih dari 1-2 jam dapat merusak jantung, termasuk meregangkan, merobek dan melukai jaringan jantung hingga meningkatkan peluang terjadinya perubahan berbahaya pada ritme jantung.

Studi pertama yang di-review O'Keefe dan Lavie mengamati kondisi kesehatan lebih dari 50.000 orang selama lebih dari 30 tahun. Dari situ diketahui 14.000 partisipan yang juga pelari dalam studi ini 19 persen lebih sedikit yang meninggal lebih cepat dibandingkan partisipan lainnya selama studi digelar.

Tapi jika dianalisis lebih mendalam, hasilnya mengungkapkan partisipan terbukti panjang umur jika membatasi jarak yang mereka tempuh ketika berlari antara 5-20 mil perminggu saja. Sebaliknya partisipan yang intensitas larinya lebih banyak dari itu tidak menunjukkan perbedaan kondisi dengan partisipan yang bukan pelari.

Bahkan studi yang sama juga memaparkan lari dengan kecepatan tinggi juga hanya memberikan sedikit manfaat. Partisipan yang paling banyak memperoleh manfaat adalah yang melakukan 'comfortable jog' dengan kecepatan 6-7 mph. Begitu juga dengan frekuensi larinya, studi itu mengungkapkan jogging selama 2-5 hari dalam seminggu itu lebih baik ketimbang dilakukan setiap hari.

Senada dengan studi pertama, studi kedua yang melibatkan 20.000 orang Denmark juga menemukan jogging dengan intensitas lambat dapat menambah angka harapan hidup (life expectancy) orang yang melakukannya.

Kesimpulannya, "Efek yang unik sekaligus potensial dari olahraga justru terletak pada aktivitas fisik yang sedang-sedang saja. Jadi jika seseorang ingin berkompetisi dalam sebuah pertandingan lari marathon atau triathlon, tentu ia membutuhkan latihan berintensitas tinggi selama berjam-jam dalam sehari. Tapi lain halnya dengan orang yang hanya ingin hidup sehat selama mungkin, idealnya ia hanya memerlukan olahraga dan aktivitas fisik dengan intensitas yang lebih rendah," pungkas keduanya seperti dikutip dari Daily Mail

4 Jenis Makanan yang Membahayakan Saat Anda Mengonsumsi Obat

Info Penyakit Info Obat
Jakarta, Grapefruit adalah salah satu jenis makanan yang harus dihindari sesaat setelah meminum obat karena efek sampingnya yang berbahaya. Tak hanya grapefruit, ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari saat mengonsumsi obat.

Beberapa obat bisa menjadi berbahaya jika dimakan dengan makanan tertentu. Karena itu bacalah baik-baik label di kemasan obat untuk mencari tahu peringatan apa yang harus Anda perhatikan. Atau bertanyalah kepada dokter atau apoteker tentang jenis makanan apa saja yang harus dihindari selama mengonsumsi obat tersebut.

Berikut ini jenis makanan yang bisa memimbulkan bahaya jika dikonsumsi dengan obat tertentu, seperti dikutip dari CBCNews, Sabtu (1/12/2012):

1. Makanan yang mengandung Vitamin K

Makanan yang kaya Vitamin K dapat membuat warfarin (obat anticoagulant atau pengencer darah) menjadi kurang efektif. Demikian menurut Institut Kesehatan Nasional Inggris. Warfarin merupakan obat yang biasa diresepkan.

Makanan yang mengandung Vitamin K antara lain peterseli dan ketumbar, sayuran hijau seperti bayam dan swiss chard, kedelai, buncis, keju cheddar, dan teh hijau.

2. Likoris hitam

Makan banyak likoris hitam dapat meningkatkan kemungkinan toksitasi bagi orang-orang yang sedang mengonsumsi obat Lanoxin yang diberikan pada pasien gagal jantung atau yang mengalami gangguan irama jantung. Likoris juga membuat obat tekanan darah tinggi dan diuretik menjadi kurang efektif. Demikian pandangan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

3. Makanan yang Mengandung kalsium

Kalsium dari makanan yang terbuat dari susu atau suplemen bisa mengakibatkan masalah terkait penyerapan obat tiroid atau antibiotik seperti ciprofloxacin atau levofloksasin. Demikian disampaikan Dr David Juurlink, ahli keamanan obat di Universitas Toronto.

4. Alkohol

Alkohol juga menyebabkan masalah bagi mereka yang mengonsumsi berbagai obat, termasuk obat pengencer darah seperti warfarin, antibiotik, anti-depressant, obat diabetes, anti-psikotik seperti Thorazine dan obat anti-kejang. Dampak yang dihasilkan tergantung pada obat yang dikonsumsi, misalnya pada beberapa obat diabetes, mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan mual atau sakit kepala. Demikian disampaikan Jasa Layanan Kesehatan Alberta.

Sabtu, 01 Desember 2012

Kata Mutiara, Hadist Nabi, Kata-Kata Bijak, Petuah Bijak

Dibawah ini ada Mutiara Kata, Hadist Nabi, Kata-Kata Bijak, Petuah Bijak yang kalian bisa nikmati dan jadikan sebagai bahan bacaan. Dapat di download dengan mengklik link dibawah ini.

DOWNLOAD